PROPOSAL
PENELITIAN
MADU SEBAGAI PENGOBATAN
ALTERNATIF PENYAKIT DIABETES
Di Buat Untuk Memenuhi
Tugas Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Rinovia Dika Anggoro 21090115140131
PROGRAM
STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
1.
Judul kegiatan :
Madu Sebagai Pengobatan Alternatif Penyakit Diabetes
2.
Bidang kegiatan :
Proposal Penelitian
3.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap :
Rinovia Dika Anggoro
b.
NIM :
21090115140131
c.
Jurusan :
S1 Teknik Perkapalan
d.
Universitas :
Universitas Diponegoro
e.
Alamat Rumah dan No.Tel/HP :
Rusunawa undip B3.63/08992054880
f.
Alamat Email :
dikanggoro607@gmail.com
4.
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1
orang
5.
Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ken Widyawati,S.S.
b. NIP :132132745
c.
Alamat Rumah dan No. Tel/Hp : Jl.Sidoharjo RT 10/V Cebongan/08731501575
Semarang,24
Mei 2016
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
(Ken Widyawati,S.S.)
NIP.132132745
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaiakan
proposal karya ilmiah ini yang berjudul “Madu Sebagai Pengobatan Alternatif
Penyakit Diabetes”. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih
kepada dosen serta teman lama SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Juwana yang
telah membantu dan mensuport saya dalam mengerjakan karya ilmiah ini.Serta tak
lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman satu angkatan S1 Teknik
Perkapalan 2015.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya
berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu saya berharap
semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini.Saya juga berharap semoga karya tulis
ini bisa bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang,24 Mei
2016
Rinovia Dika
Anggoro
DAFTAR ISI
Halaman
Depan
Halaman
Persetujuan
Kata
Pengantar ............................................................................................. i
Daftar
Isi
.............................................................................................
ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang .................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................
1
C. Ruang
Lingkup .................................................................................
3
D. Tujuan
& Manfaat .................................................................................
3
BAB II
Tinjauan Pustaka
A.Pengertian Diabetes .........................................................
5
B. Faktor yang mempengaruhi
Diabetes ......................................................... 6
C. Klasifikasi .........................................................
9
D. Hipotesis .......................................................
18
BAB III
Metode Penelitian
A.
Teknik Pengumpulan Data
................................................................... 19
B.
Teknik Analisis Data ...................................................................
19
KRITIK
...............................................................................................................
21
SARAN
...............................................................................................................
22
Daftar Pustaka
....................................................................................................
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih
kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya
darinektar bunga. Jika Tawon
madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang
terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar
sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi
fermentasi.Rasa manis madu disebabkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan
memiliki rasa manis yang hampir sama dengangula.
Madu
memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk
pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda daripadagula dan pemanis lainnya.Kebanyakan mikroorganisme tidak
bisa berkembang di dalam madu karena rendahnya aktivitas airyang hanya
0.6.
B.Rumusan Masalah
Penyakit kencing manis atau Diabetes Mellitus ( DM )
sudah sangat dikenal oleh masyarakat kita. Banyak di antara kita atau anggota
keluarga besar kita yang mengidap penyakit ini. Menurut data yang dikeluarkan oleh
IDF (International Diabetes Federation) tahun 2012, jumlah penderita diabetes
di Indonesia menduduki rangking ke-7 dunia. Sepuluh negara terbanyak jumlah
penderita diabetes (umur 20-79 tahun).
Tahun 2012 :
-China................................ 92,3 jt
-India................................. 63
jt
-USA................................. 24,1 jt
-Brazil.................................13,4 jt
-Federasi Rusia ................... 12,7 jt
-Meksiko............................ 10,6 jt
-Indonesia ........................... 7,6 jt
-Mesir..................................7,5 jt
-Jepang................................7,1 jt
Jumlah penderita diabetes yang terus meningkat di
semua negara (termasuk Indonesia) menjadikan penyakit ini sebagai ancaman global,
sehingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2007 mengeluarkan resolusi
yang menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia, untuk
meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat internasional terhadap
diabetes. Data dari IDF juga mengungkapkan, pada tahun 2012 diperkirakan ada
lebih dari 371 juta penderita diabetes di seluruh dunia ; itupun dengan
kenyataan bahwa sekitar 50% dari seluruh penderita diabetes tidak terdeteksi
atau tidak mengetahui bahwa mereka menderita diabetes. Sayangnya, walaupun
penyakit ini sudah tidak asing bagi masyarakat kita, sampai sekarang masih ada
begitu banyak kesalahpahaman dan mitos tentang diabetes yang diwariskan
turun-temurun dan hidup dalam masyarakat kita. Mitos dan kesalahpahaman itu
sungguh sangat merugikan kita, karena membuat masyarakat kita menjadi lalai dan
salah dalam hal pencegahan, perawatan, dan pengobatan diabetes terutama
pengobatan diabetes dengan madu.Dalam dunia kedokteran serta sejarah, madu
sudah digunakan manusia untuk mengobati berbagai jenis penyakit, namun baru
beberapa periode ini antiseptik dan antibakteri yang
berasal dari madu bisa dijelaskan secara kimiawi.salah satunya pengobatan
diabetes miletussudah terbukti bisa digunakan untuk pengobatan luka pada
penderita diabetes di mana pasien tidak bisa menggunakan antibiotik.
Karena
manisnya dari madu berupa fruktosa dan apabila masuk kedalam tubuh akan
langsung diubah menjadi energi tanpa perlu hormon insulin untuk mengubahnya.Sehingga
dapat menyembuhkan penderita diabetes.
C.Ruang Lingkup
Untuk
mempermudah penulisan proposal karya ilmiah ini dan agar lebih terarah dan
berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun
ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan proposal karya
ilmiah ini, yaitu:
1.Hanya membahas tentang ketakutan
atau mitos pada masyarakat mengenai proses penyembuhan penyakt diabetes melitus
dengan menggunakan madu.
2.Hanya
mengakses informasi seputar sebagian masyarakat.
3.Informasi yang didapat hanya
melalui orang-orang sekitar yang masih minim pengetahuan tentang dunia
kesehatan.
D.Tujuan Dan Manfaat
Memberi
wawasan atau pandangan kepada masyarakat bahwa madu banyak mengandung fruktosa
(sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%),sehingga mirip dengan sirup gula
sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan
sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan
karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu
sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau
mineral.Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap
berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitaminC,katalase, dan pinocembrin.Komposisi
spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah
yang menghasilkan madu.
Analisis madu secara umum:
·
Lain-lain: 3.2%
Kekentalan
madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental
daripada air).Oleh karena itu,madu sangat cocok dalam proses pengobatan atau
penyembuhan penyakit diabetes miletus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus
atau yang sering disingkat DM
yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang
disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau
ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance),
dengan simtoma berupahiperglikemia kronis
dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein,
sebagai akibat dari:
·
defisiensi transporter glukosa.
·
atau keduanya.
Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar.
Glukosa adalah karbo hidrat alamiah
yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan
ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat
ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah
tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak
menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu).Yang
bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa
panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula
darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi
yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi
glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari
gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita
diabetes.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon.
Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke
sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas.
Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel
lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa
dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang
berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah
mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa
untuk menciptakan energi.
B.Faktor yang memepengaruhi Diabetes Melitus
Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan diabetes melitus adalah,
1.Riwayat-Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh untuk seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari penyakit diabetes melitus karena sebab genetik adalah dengan memperbaiki pola hidup dan pola makan. Dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup insya Allah Anda akan terhindar dari penyakit diabetes.
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh untuk seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari penyakit diabetes melitus karena sebab genetik adalah dengan memperbaiki pola hidup dan pola makan. Dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup insya Allah Anda akan terhindar dari penyakit diabetes.
2.Obesitas-Atau-Kegemukan
Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi terhadap hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak untuk menyerap insulin.
Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi terhadap hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak untuk menyerap insulin.
3.Usia-Yang-Semakin-Bertambah
Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital melemah dan tubuh mulai mengalami kepekaan terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah mengalami monopause punya kecenderungan untuk lebih tidak peka terhadap hormon insulin.
Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital melemah dan tubuh mulai mengalami kepekaan terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah mengalami monopause punya kecenderungan untuk lebih tidak peka terhadap hormon insulin.
4.Kurangnya-Aktivitas-Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup besar untuk seseorang mengalami kegemukan dan melemahkan kerja organ-organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan olahraga secara teratur minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup besar untuk seseorang mengalami kegemukan dan melemahkan kerja organ-organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan olahraga secara teratur minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.
5.Merokok
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis terhadap kesehatan dan sifatnya sangat komplek. Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang berakal dan cerdas dengan tidak menimbun racun dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa memberikan kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda. Efek jangka panjang rokok sungguh sangat mengerikan. Maka sangat sesuai sekali kalau agama sangat membenci rokok karena memang lebih banyak merusak ketimbang manfaatnya.
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis terhadap kesehatan dan sifatnya sangat komplek. Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang berakal dan cerdas dengan tidak menimbun racun dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa memberikan kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda. Efek jangka panjang rokok sungguh sangat mengerikan. Maka sangat sesuai sekali kalau agama sangat membenci rokok karena memang lebih banyak merusak ketimbang manfaatnya.
6.Mengkonsumsi-Makanan-Berkolesterol-Tinggi
Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang cukup tinggi untuk seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus. Batasi konsumsi kolestorol Anda.
Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang cukup tinggi untuk seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus. Batasi konsumsi kolestorol Anda.
7.Stres-Dalam-Jangka-Waktu-Lama
Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan berbagai hormon dalam tubuh termasuk produksi hormon insulin. Disamping itu setres bisa memacu sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk seseorang terkena penyakit kanker juga memicu untuk sel-sel tubuh menjadi tidak peka atau resiten terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk berpola hidup santai walau dalam keadaan serius.
Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan berbagai hormon dalam tubuh termasuk produksi hormon insulin. Disamping itu setres bisa memacu sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk seseorang terkena penyakit kanker juga memicu untuk sel-sel tubuh menjadi tidak peka atau resiten terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk berpola hidup santai walau dalam keadaan serius.
8.Hipertensi-Atau-Darah-Tinggi
Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90 mmHg. Jangan terlalu banyak konsumsi makanan yang asin-asin. Garam yang berlebih memicu untuk seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan resiko diabetes.
Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90 mmHg. Jangan terlalu banyak konsumsi makanan yang asin-asin. Garam yang berlebih memicu untuk seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan resiko diabetes.
9.Kehamilan
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat beriso terhadap bayi yang dilahirkan.
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat beriso terhadap bayi yang dilahirkan.
10.Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk terserang diabetes melitus. Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya. Bahkan diperkirakan lebih 60% penderita berasal dari Asia.
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk terserang diabetes melitus. Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya. Bahkan diperkirakan lebih 60% penderita berasal dari Asia.
11.Terlalu-Sering-Konsumsi-Obat-Obatan-Kimia
Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan memberika efek negatif yang tidak ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu kesehatan. Bahkan tidak sedikit kasus penyakit berat seperti jantung dan liver serta diabetes diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi obat kimia. Salah satu obat kimia yang sangat berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah THIAZIDE DIURETIK dan BETA BLOKER. Kedua jenis obat tersebut sangat meningkatkan resiko terkena diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.
Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan memberika efek negatif yang tidak ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu kesehatan. Bahkan tidak sedikit kasus penyakit berat seperti jantung dan liver serta diabetes diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi obat kimia. Salah satu obat kimia yang sangat berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah THIAZIDE DIURETIK dan BETA BLOKER. Kedua jenis obat tersebut sangat meningkatkan resiko terkena diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.
C.Klasifikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan
bentuk diabetes melitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
1.
Diabetes tipe 1, yang meliputi
simtoma ketoasidosis hingga
rusaknya sel beta di
dalam pankreas yang
disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan
bersifat idiopatik. Diabetes
melitus dengan patogenesis jelas,
seperti fibrosissistik atau
defisiensi mitokondria, tidak
termasuk pada penggolongan ini.
2.
Diabetes tipe 2, yang diakibatkan
oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
3.
Diabetes gestasional, yang
meliputi gestational impaired
glucose tolerance, GIGT dan gestational
diabetes mellitus, GDM.Yang digolongkan menjadi tiga,yaitu:
-Insulin requiring for
survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi
peptida-C.
-Insulin requiring for
control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus
tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak
disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
-Not insulin requiring diabetes.
Kelas empat
pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa Inggris: insulin-dependent diabetes mellitus),
sedang tahap kelima dan keenam merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa Inggris: non insulin-dependent diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM
merupakan klasifikasi yang tercantum pada International Nomenclature of Diseases pada tahun 1991 dan
revisi ke-10 International
Classification of Diseases pada tahun 1992.
Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus,
MRDM, tidak lagi digunakan oleh karena, walaupun malnutrisi dapat
memengaruhi ekspresi beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan
bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes.
Subtipe MRDM; Protein-deficient
pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD, PDDM, masih dianggap sebagai
bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh diabetes melitus dan memerlukan
penelitian lebih lanjut. Sedangkan subtipe lain, Fibrocalculous pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan
sebagai penyakit pankreas
eksokrin pada lintasan fibrocalculous
pancreatopathy yang menginduksi diabetes melitus.
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini
didefinisikan sebagai tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat
diamati pada seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap
sebagai diabetes.
Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG,
diperkenalkan sebagai simtoma rasio gula darah puasa
yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi masih di bawah
rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosis diabetes.
·
Diabetes melitus
tipe 1
Diabetes
melitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes, juvenile diabetes,
insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi
karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel
beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat
diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat
ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan
penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat
penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh
terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada
tahap awal.
Penyebab
terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan
reaksi autoimunitas yang
menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh
adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini,
diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan
pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor
pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling
awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan
bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya
hidup (diet dan olahraga. Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya,
juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian
masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga
dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari
insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk
pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan
diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi
aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat,
dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa
rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal
(80–120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai
ke 140–150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan
angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events".[butuh rujukan] Angka
di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak
nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi.[butuh rujukan] Angka
di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan
secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis.Tingkat glukosa darah yang
rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Pada
orang yang sudah sepuh, biasanya gula darah sewaktunya dijaga di bawah
200 mg/dl saja dan tidak lebih rendah, karena dikhawatirkan dapat terjadinya
'hipo' atau gula darah di bawah 100 mg/dl, karena misalnya telat makan,
makan lebih sedikit dari biasanya atau terlalu senang dengan aktivitas berlebih
dari biasanya.
Saat ini
mulai banyak dilakukan pemberian insulin kepada penderita diabetes type 2 yang
secara terus menerus gula darah sewaktunya selalu di atas 200 mg/dl,
walaupun telah diberikan berbagai kombinasi obat oral. Insulin yang diberikan
adalah yang bersifat 'long acting' atau 24 jam sekali dan tetap minum obat oral
dengan dosis yang lebih rendah tiap kali makan besar.
·
Diabetes
melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related
diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe
diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di
dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan
oleh mutasi pada banyak gen,termasuk yang mengekspresikan
disfungsi sel β,
gangguan sekresi hormon insulin, resistansi
sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10dengan kofaktor hormonresistin yang
menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap
insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun
meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.Mutasi gen tersebut sering terjadi
pada kromosom 19 yang merupakan kromosom
terpadat yang ditemukan pada manusia.
Pada NIDDM
ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi,rasio RBP4 dan hormon resistin yang
tinggi,peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis padahati,penurunan laju reaksi oksidasi dan
peningkatan laju reaksi esterifikasi pada
hati.
Pada tahap
awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin,
yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.Hiperglisemia
dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang
dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi
glukosa dari hepar, namun
semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi
dengan insulin kadang dibutuhkan.Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab
pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui
sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam
kaitan dengan pengeluaran dariadipokines itu
merusak toleransi glukosa.Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia
dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis.Faktor lain meliputi
mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang terakhir telah terus
meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak.
Diabetes
tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2
biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik
(olahraga),diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan
lewat pengurangan berat badan. Ini dapat
memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban
adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg (10 sampai
15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk.
Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan antidiabetic drugs.
[Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya
tak terhalang, lisan (sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap
digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin (e.g., sulfonylureas) dan
mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati (dan
menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu (e.g., metformin), dan pada
hakikatnya menipis pembalasan hormon insulin (e.g., thiazolidinediones). Jika
ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk
memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup
yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus,
paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat
penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang
disebut sitagliptin, baru-baru
ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes melitus tipe
2.Seperti zat penghambat dipeptidyl
peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi
perkembangan sel tumor maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat
khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah
defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondriapada otot lurik.Sebaliknya, hormontri-iodotironina menginduksi
biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada
kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV,
menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif,sedang hormon melatonin akan
meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan
aktivitas respiratory chain,
terutama pada kompleks I, III dan IV.Bersama dengan insulin, ketiga
hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot
lurik.Di sisi lain, metalotionein yang
menghambat aktivitas GSK-3beta akan
mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.
Simtoma yang
terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan
berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal ini diketahui sebagai akibat dari
peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para
ahli belum dapat menentukan apakah metode ini dapat memberikan kesembuhan bagi
NIDDM dengan perubahanhomeostasis glukosa.
Pada terapi
tradisional, flavonoid yang
mengandung senyawa hesperidin dan naringin, diketahui
menyebabkan:
·
Penurunan rasio plasma dan
kadar kolesterol dalam
hati, antara lain dengan menekan 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme
reductase, asil-KoA, kolesterol asiltransferase.
·
Penurunan oksidasi asam lemak di
dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil, antara
lain dengan mengurangi sintesis glukosa-6 fosfatase dehidrogenase dan fosfatidat fosfohidrolase.
Sedangkan naringin sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di
dalam hati.
Hesperidin
merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk, sedang
naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Diabetes
melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya dengan mengembangkan
Pola Hidup Sehat:
·
Pola makan sehat dengan memperbanyak
konsumsi sayur dan buah.
·
Olahraga 3 kali dalam seminggu, masing-masing
setidaknya 20 menit.
·
Jaga berat badan ideal.
·
Menghindari rokok.
·
Mengurangi asupan alkohol.
Pria dengan
berat badan normal risikonya 70 persen lebih rendah daripada yang obes,
sedangkan wanita dengan berat badan normal risikonya 78 persen lebih rendah
daripada yang obes. Lakukanlah selalu Tes Gula Darah, karena seseorang yang
terdiagnosis mulai Prediabetes, tetapi segera melakukan Perubahan Gaya
Hidupnya, maka ia akan terhindar dari Diabetes melitus tipe 2 atau setidaknya
memperlambat munculnya Dibetes melitus tipe 2.
·
Diabetes
melitus tipe 3
Diabetes melitus gestasional (bahasa Inggris: gestational diabetes, insulin-resistant type
1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require
injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5"
diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi
hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada
lintasan patogenesisnya.GDM mungkin
dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita
penderita GDM bertahan hidup.
Diabetes
melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM
bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM
dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa
kehamilan.
Meskipun GDM
bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan
kesehatan janin maupun sang ibu. Risiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi
makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan
kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin
janin dapat menghambat produksi surfaktan janin
dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi
akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum
kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang
buruk karena kerusakan vaskular. Induksi kehamilan dapat diindikasikan dengan
menurunnya fungsi plasenta. Operasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda
bahwa janin dalam bahaya atau peningkatan risiko luka yang berhubungan dengan
makrosomia, seperti distosia bahu.
D.Hipotesis
Seperti
yang sudah dijelaskan,madu dapat digunakan sebagai obat Diabetes Melitus
alami.Hal ini berdasarkan pada kandungan peptidanya yang mampu menghambat
pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.Selain itu,yang harus diwaspadai juga
adalah saat pembelian madu,karena madu yang saat ini beredar di pasaran juga
banyak yang sudah diolah.Madu olahan tersebut tentunya akan sangat berbeda
dengan madu yang masih asli.Yang dikhawatirkan dari penggunaan madu olahan
adalah kandungan gulanya yang bisa jadi meningkat dua kali lipat akibat
penambahan pemanis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan. Studi
kepustakaan adalah teknik pengumpulan data sekunder dari berbagai buku, dokumen
dan tulisan yang relevan untuk menyusun konsep penelitian serta mengungkap
obyek penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan banyak melakukan telaah
dan pengutipan berbagai teori yang relevan utuk menyusun konsep penelitian.
Studi kepustakaan juga dilakukan untuk menggali berbagai informasi dan data
faktual yang terkait atau merepresentasikan masalah-masalah yang dijadikan
obyek penelitian, yaitu implementasi program Bantuan Operasional Sekolah.
2. Teknik Wawancara. Teknik
wawancara adalah teknik pengumpulan data primer dari para pihak yang dijadikan
informan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan mempersiapkan terlebih
dahulu Pedoman Wawancara. Pedoman wawancara tersebut berisi pokok-pokok
pertanyaan terbuka untuk diajukan kepada para informan penelitian.
B.Teknik
Analisis Data
Sebuah
studi dalam Journal of Medical Food (20 Desember 2012) telah pergi lebih jauh,
mengukur efek dari madu pada gula darah, kolesterol dan bahkan tubuh kadar
lemak.
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek metabolik dari 12 minggu konsumsi
madu pada pasien yang menderita diabetes. Apa yang terjadi pada kadar gula
darah, lemak tubuh dan kolesterol penderita diabetes saat mereka makan madu
selama 12 minggu.
Ini adalah uji coba klinis secara acak Crossover (standar emas uji
klinis) dilakukan di Institut Nasional untuk Diabetes dan
Endokrinologi di Kairo, Mesir.Dua puluh pasien dari kedua jenis kelamin berusia
4 -18 tahun dengan diabetes tipe 1 berpartisipasi dalam studi. Para peserta
diberi madu dalam dosis 0,5 ml / kg berat badan per hari selama 12 minggu. Ini
akan sama dengan kurang dari seperempat cangkir madu per hari dalam £ 150
orang.
Selama studi, pengukuran utama yang diambil adalah
glukosa serum (gula darah), lipid (lemak darah), dan C-peptida (pasien diabetes
baru didiagnosis sering mendapatkan tingkat C-peptida diukur sebagai sarana
tipe membedakan diabetes 1 dan tipe 2 diabetes).
Intervensi
menghasilkan beberapa manfaat kesehatan yang sangat menarik. Penurunan yang
signifikan dalam kadar lemak tubuh (yang diukur dengan subskapularis kulit
ketebalan lipatan), gula darah puasa, kolesterol total, trigliserida serum, dan
low-density lipoprotein (kolesterol ‘buruk’) dihasilkan dari 12 minggu konsumsi
madu.
Para
penulis melanjutkan dengan mengatakan bahwa uji klinis kecil ini menunjukkan
bahwa konsumsi jangka panjang madu mungkin memiliki efek positif pada gangguan
metabolik diabetes.
Dari
Analisa data diatas,dapat disimpulkan bahwa madu baik untuk pengobatan penyakit
diabetes dan juga sangat baik untuk kesehatan tubuh apabila dikonsumsi dengan
teratur dan dengan takaran yang pas.
KRITIK :
SARAN :
Daftar Pustaka
v Buku
Anatomi Fisiologi untuk Paramedis
v Buku
Nanda Nic-Noc edisi 1 dan 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar